Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

.

Tuesday 24 April 2012

SAYYIDUL ISTIGHFAR



kiriman Elfianti Achyar




  SAYYIDUL ISTIGHFAR (INDUK ISTIGHFAR) ~*~


(Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa Anta, Kholaqtani wa ana abduKa, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matiKa ‘alaiyya wa abu’u laKa bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta )

”Ya Allah Engkau adalah Robbku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.


Kapan membacanya?
"Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Syurga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Syurga." [HR. Al-Bukhari no.6306, 6323, Ahmad IV / 122-125, an-Nasa-i VIII / 279-280].

-Doa & Wirid-

Kandungan maknanya?
Ini adalah doa agung yang mencakup banyak makna : taubat, merendahkan diri kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan kembali menghadap kepada-Nya. Nabi Shalallahu ‘alahi wa Sallam menamainya sebagai Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar), yang demikian itu karena melebihi seluruh bentuk istighfar dalam hal keutamaan. Dan lebih tinggi dalam hal kedudukan.
Diantara makna sayyid adalah orang yang melebihi kaumnya dalam hal kebaikan dan yang berkedudukan tinggi dikalangan mereka.

Keutamaan doa ini dibanding bentuk istighfar yang lain adalah :

- Nabi Shallalahu ‘alahi wasallam mengawalinya dengan pujian kepada Allah dan pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah sebagai makhluk ciptaan-Nya (penetapan Tauhid Ar Rububiyyah), Dan bahwa Allah adalah Al Ma’buud (sesembahan) yang haq dan tidak ada sesembahan yang haq selainNya. Maka Dia adalah satu-satunya yang berhak diibadah dan ini merupakan realisasi Tauhid Al Uluhiyyah.

- Pernyataannya bahwa ia senantiasa tegak diatas janji dan kokoh diatas ikatan berupa iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, seluruh nabi dan rasul-Nya. Menjalankan segenap ketaatan kepada Allah dan perintah-Nya. Ia akan menjalaninya sesuai kemampuan dan kesanggupannya.

- Kemudian dia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dari seluruh kejelekan apa yang telah dia perbuat, baik sikap kurang dalam menjalani apa yang Allah wajibkan baginya yaitu mensyukuri nikmat-Nya ataupun berupa perbuatan dosa. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menisbatkan keburukan kepada diri beliau sendiri,
bukan kepada Allah Ta’alaa dan ini merupakan bentuk cara beradab kepada Allah, meskipun kita yakin bahwa segala sesuatu baik yang baik maupun yang buruk semuanya berasal dari Allah dan karena takdirNya.

- Kemudian ia mengakui akan nikmat Allah yang terus datang beruntun dan anugerah-Nya serta pemberian -Nya yang tiada pernah berhenti.

- Dan dia mengakui atas dosa-dosanya, sehingga iapun lantas memohon ampunan kepada Allah Suhhanahu wa Ta’ala dari itu semua dengan segenap pengakuannya bahwa tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Allah Suhhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah paling sempurna apa yang ada pada sebuah doa. Kerana itu ia menjadi seagung-agungnya bentuk istighfar dan yang paling utama dan paling luas kandungan maknanya yang mesti akan mendatangkan ampunan bagi dosa-dosa.

Hanyalah yang mengucapkan doa ini dan menjaganya yang akan memperoleh janji yang mulia dan pahala serta ganjaran besar ini, karena ia telah membuka harinya dan menutupnya dengan penetapan Tauhidullah baik Rububiyyah-Nya dan Ululhiyyah-Nya. Dan pengakuan dirinya sebagai hamba yang siap menghamba dan persaksiannya terhadap anugerah dan nikmat Allah. Pengakuannya dan kesadarannya akan kekurangan-kekurangan dirinya dan permohonan maaf dan ampunan dari Dzat yang Maha Pengampun, diiringi dengan rasa tunduk dan rendah dihadapan-Nya untuk senantiasa patuh dan taat kepada-Nya. Ini semua merupakan cakupan makna yang utama dan sifat yang mulia yang ia buka dan tutup lembaran siangnya. Yang pantas bagi orang yang mengucapkan dan menjaganya mendapat maaf dan ampunan, terbebas dari neraka dan masuk syurga.

Wallahu a’lam bisshowab.

Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia keutamaan dan anugerah-Nya.
(Lihat kitab Fiqhul Ad’iyyah wal adzkar II/17-20. As Syaikh Abdur Rozaq bin abdil Muhsin Al Badr. )



~*~


Sumber : Penjelasan by voa-islam



Video - Yakjuj Wa Makjuj

Video 1/2





Video 2/2


Video - Sayangkan Harta

Video 1/3





Video 2/3





Video 3/3

Saturday 14 April 2012

Tanyalah Ustaz - Faraidh (Marilah Berdamai)

Video 1





Video 2


Video - Doa dan Ubat 1

Ustaz Sharhan Shafie





Amalan Doa mengelakkan gangguan misteri
(lihat video 1 minit 23:00)


1) Baca Surah Al Fatihah

2) Surah AlFurqan ayat 23

"Dan Kami tujukan perbicaraan kepada apa yang mereka telah kerjakan dari jenis amal (yang mereka pandang baik), lalu Kami jadikan dia terbuang sebagai debu yang berterbangan."


3) Surah Al Hashru ayat 21






Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini ke atas sebuah gunung, nescaya engkau melihat gunung itu khusyuk serta pecah belah kerana takut kepada Allah. Dan (ingatlah), misal-misal perbandingan ini Kami kemukakan kepada umat manusia, supaya mereka memikirkannya.



Doa untuk segala penyakit
lihat video 1 minit 24:00




Doa penting untuk anak - anak kita
lihat video 1 minit 41:00

ALLAHUMMA FAQQIHU FIDDINI, WA ‘ALLIMHU AL-HIKMATA AT-TA’WILA QURANA

Doa yang pernah dibacakan oleh Rasulullah SAW untuk Ibnu Abbas
Maknanya: “Ya Allah alimkanlah dia hikmah dan takwil Al quran” 

Video - Demi Matahari

Video - Cetusan Makrifat. Mari kita renungi bersama

Video 1



Video 2




Video 3

Video - Apabila kita dibangkitkan dari Alam Kubur

DATO DR HARUN DIN


Monday 9 April 2012

APA HEBATNYA SOLAT DI AWAL WAKTU?


Setiap peralihan waktu solat sebenarnya menunjukkan perubahan tenaga alam ini yang boleh diukur dan dicerap melalui perubahan warna alam.

Rasanya fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang terlibat dalam bidang fotografi, betul tak?
...
 
 
 
 

WAKTU SUBUH
Sebagai contoh, pada waktu Subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh.

Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahsia berkaitan dengan penawar/rezeki dan komunikasi.
Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki.

Ini kerana tenaga alam iaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad bercantum (keserentakan ruang dan masa) - dalam erti kata lain jaga daripada tidur.

Di sini juga dapat kita cungkil akan rahsia diperintahkan solat di awal waktu.

Bermulanya saja azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum.

Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonan pada waktu rukuk dan sujud.

Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

WAKTU ZOHOR
Warna alam seterusnya berubah ke warna hijau (Isyraq & Dhuha) dan kemudian warna kuning menandakan masuknya waktu Zohor.

Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem penghadaman.

Warna kuning ini mempunyai rahsia yang berkaitan dengan keceriaan.

Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.

Orang yang tengah sakit perut ceria tak?

WAKTU ASAR

Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oren, iaitu masuknya waktu Asar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.

Rahsia warna oren ialah kreativiti.
Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitinya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar ini jasad dan roh seseorang ini terpisah (tidur la tu).

Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Asar ni amat diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita.

WAKTU MAGHRIB
Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah.

Ini kerana spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka resonan dengan alam.

Mereka yang sedang dalam perjalanan juga seelok-eloknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu la) kerana banyak interferens (pembelauan) berlaku pada waktu ini yang boleh mengelirukan mata kita.

Rahsia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.

WAKTU ISYAK
Apabila masuk waktu Isyak, alam berubah ke warna Indigo dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan.

Waktu Isyak ini menyimpan rahsia ketenteraman dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.

Mereka yang kerap ketinggalan Isyaknya akan selalu berada dalam kegelisahan.

Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam.

Tidur pada waktu ini dipanggil tidur delta di mana keseluruhan sistem tubuh berada dalam kerehatan.

QIAMULLAIL
Selepas tengah malam, alam mula bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu dan seterusnya ungu di mana ianya bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus.

Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiamullail.

Begitulah secara ringkas perkaitan waktu solat dengan warna alam.

Manusia kini sememangnya telah sedar akan kepentingan tenaga alam ini dan inilah faktor adanya bermacam-macam kaedah meditasi yang dicipta seperti taichi, qi-gong dan sebagainya.
Semuanya dicipta untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh.

Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur kerana telah di’kurniakan’ syariat solat oleh Allah s.w.t tanpa perlu kita memikirkan bagaimana hendak menyerap tenaga alam ini.

Hakikat ini seharusnya menginsafkan kita bahawa Allah s.w.t mewajibkan solat ke atas hamba-Nya atas sifat pengasih dan penyayang-Nya sebagai pencipta kerana Dia tahu hamba-Nya ini amat-amat memerlukan-Nya.

Thursday 5 April 2012

99 LANGKAH MENUJU KESEMPURNAAN IMAN

Renungkanlah

1.Bersyukur apabila mendapat nikmat
2. Sabar apabila mendapat kesulitan
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan
8. Jangan usil dengan kekayaan orang
9. Jangan hasad dan iri atas kejayaan orang
10. Jangan sombong jikalau memperolehi kejayaan
11. Jangan tamak kepada harta
12. Jangan terlalu bercita-cita akan sesuatu kedudukan
13. Jangan hancur karena kezaliman
14. Jangan goyah kerana fitnah
15. Jangan mempunyai keinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram
17. Jangan sakiti ayah dan ibu
18. Jangan usir orang yang meminta-minta
19. Jangan sakiti anak yatim
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid)
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyuk
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjemaah di masjid
25. Biasakan diri dengan solat malam
26. Perbanyakkan zikir dan doa kepada Allah
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat
28. Sayangi dan santuni fakir miskin
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah
30. Jangan marah berlebih-lebihan
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan
32. Bersatulah kerana Allah dan berpisahlah kerana Allah
33. Berlatihlah mengkonsentrasikan fikiran
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila kerana sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan
36. Jangan percaya ramalan manusia
37. Jangan terlampau takut miskin
38. Hormatilah setiap orang
39. Jangan terlampau takut kepada manusia
40. Jangan sombong, takabbur dan besar kepala
41. Berlakulah adil dalam segala urusan
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran
45. Perbanyakkan silaturrahim
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam
47. Bicaralah secukupnya
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya
49. Hargai waktu, disiplinkan diri mengurus waktu dan manfaatkan waktu
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit batin
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga
53. Makanlah secukupnya, tidak berkurangan dan tidak berlebihan
54. Hormatilah kepada guru dan ulama
55. Sering-sering berselawat kepada nabi
56. Cintai keluarga Nabi saw
57. Jangan terlalu banyak hutang
58. Jangan terlampau mudah berjanji
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti membicarakan hal yang tidak memberi faedah.
61. Bergaullah dengan orang-orang soleh
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita 65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi
66. Jangan membenci seseorang karena fahaman dan pendiriannya
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang memperolehi kesulitan
70. Jangan melukakan hati orang lain
71. Jangan membiasakan diri berkata dusta
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita
78. Ambillah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan 80. Jangan sedih kerana miskin dan jangan sombong kerana kaya
81. Jadilah manusia yang selalu memberi manfaat untuk agama, bangsa dan negara
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa
85. Hargai prestasi dan pemberian orang
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fizikal atau mental kita menjadi terganggu 90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan
96. Jangan memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri
97. Waspadalah akan setiap ujian, cubaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan
98. Yakinlah bahawa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerosakan
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang



RAHSIA TUJUH


Ketahuilah bahawa Zat Pencipta, Yang sangat besar kekuasaanNya, dan sangat tinggi kalimatNya serta bersinambungan nikmatNya, telah menghiasi TUJUH perkara dengan TUJUH perkara, dan menghiasinya pula bagi tiap-tiap yang TUJUH perkara itu dengan TUJUH perkara yang lainnya, untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu bahawanya angka TUJUH itu mempunyai rahsia yang sangat besar dan kedudukan yang agung di sisi Allah swt., Maharaja dan Pemimpin yang memiliki kemudharatan dan kemanfaatan.
Pertama Allah swt. telah menghiasi udara dengan TUJUH lapis langit.

Firman Allah swt. di dalam Surah An-Naba’ ayat 12
Dan Kami telah membina di atas kamu TUJUH petala (langit) yang kuat lagi kukuh.

Kemudian Allah swt. menghiasi langit dengan bintang TUJUH. Firman Allah swt. di dalam Surah Al-Hijr ayat 16

Dan demi sesungguhnya! Kami telah menjadikan di langit bintang-bintang (yang berbagai bentuk dan keadaan) serta kami hiasi langit itu bagi orang-orang yang melihatnya
Kedua Allah swt. telah menghiasi padang yang lapang dengan TUJUH lapis bumi. Firman Allah swt. di dalam Surah At-Talaaq ayat 12

Allah yang menciptakan TUJUH petala langit dan (Ia menciptakan) bumi seperti itu; perintah Allah berlaku terus menerus di antara alam langit dan bumi. (Berlakunya yang demikian) supaya kamu mengetahui bahawa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu, dan bahawa sesungguhnya Allah tetap meliputi ilmuNya akan tiap-tiap sesuatu
2) Kemudian Allah swt. menghiasi bumi itu dengan TUJUH lautan. Sebagaimana firmanNya di dalam Surah Luqman ayat 27

Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena, dan segala lautan (menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya TUJUH lautan lagi sesudah itu, nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana
3) Allah swt. telah menghiasi neraka dengan TUJUH tingkat iaitu Jahannam, Sa’iir, Saqar, Jahiim, Hurhamah, Ladhaa dan Hawiyah. Kemudian Allah menghiasinya dengan TUJUH pintu, sebagaimana firmanNya yang di dalam Surah Al-Hijr ayat 44

“Ia mempunyai TUJUH pintu; bagi tiap-tiap sebuah pintu ada bahagian yang tertentu dari mereka (yang sesat dan menyesatkan itu)”
4) Allah swt. telah menghiasi Al-Quran dengan TUJUH surah yang panjang, kemudian munghiasinya pula dengan TUJUH ayat pembuka kitab (faatihatul-kitaab). FirmanNya di dalam Surah Al-Hijr ayat 87

[87] Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) TUJUH ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya
5)  Allah swt. menghiasi manusia dengan TUJUH angggota badan iaitu, dua tangan, dua kaki, dua lutut dan satu wajah. Kemudian Allah swt. menghiasinya dengan TUJUH peribadatan iaitu dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk dan muka dengan sujud. FirmanNya di dalam Surah Al-’Alaq ayat 19

Ingatlah! Janganlah engkau (wahai Muhammad) menurut kehendaknya, dan (sebaliknya) sujudlah dan dampingkanlah dirimu kepada Allah (dengan taat dan beramal soleh)!
6) Allah swt. menghiasi umur manusia dengan TUJUH peringkat. Pada masa lahir disebut “radli”, kemudian ‘farhim’, kemudian ‘kuhul’, kemudian ’syaikh’. Dan menghiasi TUJUH peringkat umur ini dengan TUJUH kalimat iaitu Ucapan Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasuulullaah Firman Allah swt. di dalam Surah Al-Fath ayat 26

(Ingatlah dan kenangkanlah ihsan Tuhan kepada kamu) ketika orang-orang yang kafir itu menimbulkan perasaan sombong angkuh yang ada dalam hati mereka (terhadap kebenaran Islam) – perasaan sombong angkuh secara Jahiliyah (yang menyebabkan kamu panas hati dan terharu), lalu Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman (sehingga tercapailah perdamaian), serta meminta mereka tetap berpegang kepada “Kalimah Taqwa”, sedang mereka (di sisi Allah) adalah orang-orang yang sangat berhak dengan “kalimah Taqwa” itu serta menjadi ahlinya. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu
7) Allah swt. menghiasi dunia dengan TUJUH negeri yang besar iaitu pertama: Hindustan, kedua: Hijaz, ketiga: Bashrah, Badiyah dan Kufah, keempat: Iraq, Syam, Khurasan sampai ke Balakh, kelima: Roma dan Armenia, keenam: Negeri Ya’juj dan Ma’juj, ketujuh: China dan Turkistan

Kemudian Allah swt. menghiasi TUJUH negeri itu dengan TUJUH hari iaitu Sabtu, Ahad, Isnin, Selasa, Rabu, Khamis dan Jumaat. Dan Allah swt. memuliakan dengan ketujuh hari itu dari para Nabi iaitu Allah memuliakan Nabi Musa as. dengan hari Sabtu, Nabi Isa bin Maryam as. dengan hari Ahad, Nabi Daud as. dan Nabi Syith as. dengan hari Isnin, Nabi Sulaiman as. dengan hari Selasa, Nabi Salleh as. dengan hari Rabu, Nabi Ya’kub as. dan Nabi Ibrahim as. dengan hari Khamis dan Nabi Muhammad saw. dan umatnya dengan hari Jumaat..




USRAH TV9 - Hikmah Bencana

USRAH TV9 - 5 Syarat Sah Ibadah

Fiqh bab Jenazah - Ustaz Fadzil Ismail

Rahsia Adh Duha - Ustaz Omar bin Abdul Aziz

Pengurusan Akhirat - Ustaz Amin

Usrah@TV9 - Peranan Anak Lelaki

Usrah@TV9 - Dahsyatnya Doa Ibu

Usrah 2012 - Si Cilik

Usrah TV9 2012 - Penawar Stress

Usrah 2012 - Superhero Dalam Islam

Usrah 2012 - Misteri Hantu